Percobaan yang dilakukan oleh para ahli kimia telah berhasil menemukan adanya partikel-partikel didalam atom, yaitu proton, elektron dan neutron. Perlu Anda ketahui bahwa setiap atom di alam kecuali atom hidrogen mempunyai ketiga jenis partikel tersebut. Setiap atom umumnya mempunyai proton, elektron dan neutron dalam jumlah yang berbeda antara satu atom dengan atom yang lainnya. Hal ini mendasari pemikiran bahwa atom dapat diidentifikasi berdasarkan jumlah proton, elektron dan neutron yang dimilikinya. Dalam identifikasi ini, ada dua hal yang harus Anda pahami, yaitu nomor atom dan nomor massa.
Nomor atom (Z) merupakan jumlah proton dalam inti tiap-tiap atom suatu unsur. Dalam atom netral jumlah proton sama dengan jumlah elektron, sehingga nomor atom juga menunjukkan banyaknya jumlah elektron yang terdapat pada atom. Misalnya nomor atom Nitrogen adalah 7. Ini berarti bahwa dalam tiap=tiap atom nitrogen netral terdapat 7 proton dan 7 eleketron. Oleh karena itu, dalam atom netral dapat ditulis sebagai berikut :
Nomor atom (Z) = Jumlah proton = Jumlah elektron.
Dengan demikian, perlu dicacat bahwa hubungan di atas hanya berlaku untuk atom netral. Atom netral dapat melepskan atau menerima elektron dari atom lain. Hal ini dilakukan agar atom dapat berada dalam kondisi stabil. Atom yang melepaskan atau menerima elektron disebut ion. Ketika atom berubah menjadi ion, nomor atom dan jumlah protonnya tetap, tetapi jumlah elektronnya berubah.
Nomor massa (A) merupakan jumlah totol proton dan neutron yang terdapat dalam inti suatu atom. Semua atom suatu unsur memiliki kedua partikel dasar (proton dan neutron), kecuali atom hidrogen yang hanya memiliki satu proton, tetapi tidak memiliki neutron. Secara umum massa atom dapat di tulis sebagai berikut :
Massa atom (A) = jumlah proton + jumlah neutron.
Sebagaimana kita ketahui, suatu atom dikatakan netral jika jumlah elektron sama
dengan jumlah proton. Perlu kita ketahui juga bahwa suatu atom dapat menerima
(menyerap) atau melepaskan elektron. Jika atom menerima 1 elektron, maka atom
tersebut kelebihan muatan negatif sebanyak 1 atom dan disebut bermuatan –1.
Sebaliknya jika atom tersebut melepaskan 1 elektron, maka akan kekurangan muatan negatif sebanyak 1 atom atau kelebihan muatan positif sebanyak 1 atom dan disebut bermuatan +1, dan seterusnya.
2. Isotop, Isobar, dan Isoton
1. Isotop
Atom-atom dari suatu unsur alam yang mempunyai nomor atom sama tetapi nomor massanya berbeda disebut isotop. Contoh: Untuk mendapatkan jumlah n dalam inti atom dengan cara: n = A – Z . Jika X adalah lambang unsur, Z (nomor atom), dan A (nomor massa), maka unsur X dapat dinotasikan:
Tabel 1.3 Contoh isotop.
Unsur
|
Isotop
|
Hidrogen
| |
Helium
| |
Karbon
| |
Nitrogen
|
dan
|
Oksigen
|
Tabel 1.4 Contoh-contoh penggunaan isotop
Radioisotop
|
Kegunaan
|
O-18
|
Untuk mengetahui mekanisme reaksi esterifikasi
|
Na-24
|
Untuk mempelajari peredaran darah manusia dan mendeteksi
kebocoran pipa dalam tanah
|
I-131
|
Untuk mempelajari kelainan pada kelenjar tiroid
|
Fe-59
|
Untuk mengukur laju pembentukan sel darah merah dalam
tubuh
|
Co-60
|
Untuk pengobatan kanker
|
P-32
|
Untuk mempelajari pemakaian pupuk pada tanaman
|
C-14
|
Untuk menentukan umur fosil dan mengetahui kecepatan
terjadinya senyawa pada fotosintesis
|
2. Isobar
Atom-atom dari unsur yang berbeda (nomor atom berbeda) yang mempunyai nomor massa sama disebut isobar.
Tabel 1.5 Contoh-contoh isobar
Unsur
|
Isobar
|
hidrogen dan helium
| |
karbon dan nitrogen
| |
natrium dan magnesium
|
3. Isoton
Atom-atom unsur berbeda (nomor atom berbeda) yang mempunyai jumlah neutron sama disebut isoton.
Tabel 1.6 Contoh-contoh isoton
Unsur-unsur
|
Isoton
|
Jumlah n
|
hidrogen dan helium
|
dan
|
2
|
kalium dan kalsium
|
dan
|
20
|
nitrogen dan karbon
|
dan
|
7
|
natrium dan magnesium
|
dan
|
12
|
argon dan kalsium
|
dan
|
22
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar